Disepanjang aliran hulu sungai Cirangrang terdapat enam air terjun atau air yang terjun / jatuh / meluncur dari ketinggian yang kemudian bermuara di kolam terjun (plunge pool)
Di balik arsitektur khasnya, Paseban menyimpan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan turun temurun, menjadikannya simbol keunikan budaya Sunda yang tak lekang oleh waktu.
Dalam era modernisasi yang serba cepat, upaya untuk melestarikan Paseban dan tradisi-tradisinya menjadi semakin penting. Generasi muda perlu didorong untuk memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya, agar warisan leluhur tidak terlupakan.
Rumah Baduy dibangun untuk mendidik generasi muda akan nilai-nilai masyarakat Baduy. Nilai ini tercermin dalam petuah “lojor teu beunang dipotong, pondok teu beunang disambung” yang menekankan keselarasan dengan alam.
Paseban, sebagai simbol budaya Sunda, tidak hanya menonjolkan nilai estetika tetapi juga melambangkan kearifan lokal dalam arsitekturnya.
semesta Cilember yang selanjutnya wisatawan akan diangkut dengan menggunakan transportasi lokal atau kendaraan berjenis MPV.
Arsitektur tradisional Paseban tidak hanya mencerminkan keindahan estetika, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan sosial yang dianut oleh masyarakat Paseban. Paseban, sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, memegang peranan penting dalam mempertahankan tradisi dan ritual di Jawa Barat.
Selain ciri khas umum, terdapat beberapa elemen arsitektur Paseban yang unik dan bermakna, antara lain: Pendopo: Pendopo merupakan bagian utama Paseban yang berfungsi sebagai ruang pertemuan dan tempat menerima tamu. Pendopo biasanya terletak di bagian depan Paseban dan memiliki tiang-tiang penyangga yang kokoh. Balai: Balai merupakan ruang utama di dalam Paseban yang berfungsi sebagai ruang pertemuan dan tempat istirahat. Balai biasanya memiliki langit-langit tinggi dan dihiasi dengan ornamen yang indah.
Gunakan form di bawah ini untuk bertanya informasi lebih lanjut dan memberikan masukan kepada kami. Kami akan membalas kontak Anda melalui nomor HP/Telepon/E-mail yang anda masukkan.
Nama “Paseban” sendiri berasal dari kata “seba”, yang dalam bahasa Jawa berarti “menghormati” atau “melayani”. Istilah ini mencerminkan peran penting para abdi dalem dalam menjalankan tugas-tugas kerajaan.
Melalui aktivitas dan ritual yang dijalankan di Paseban, generasi muda dapat memahami dan menghormati tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Dari zaman ke zaman, Paseban telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, menyimpan cerita tentang kehidupan masyarakat di masa lampau, dan menjadi tempat berkumpulnya para tokoh penting dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Donasi - jika anda merasa situs ini bermanfaat dan anda ingin membantu keberlangsungan onlinennya situs KBBI ini, silahkan anda kontak admin untuk donasi, lebih detainya lewat type kontak yang tersedia.
Paseban menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya, seperti: Pertemuan warga: Paseban sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan warga, baik untuk membahas masalah-masalah sosial, merumuskan method pembangunan, atau sekadar bersilaturahmi.